Selasa, 02 Mei 2017

Spring in Perth










Sesuatu yang paling disukai ketika musim semi tiba adalah munculnya beragam warna - warni tumbuhan yang menjadikan hutan - hutan sihir di pinggir kota Perth, Australia terlihat sangat indah. Suasananya kerap menciptakan setitik perasaan aneh dan takjub ke dalam relung hati kami, para peri kecil penghuni hutan.
Menyusuri jalan - jalan setapak menuju ke tengah hutan, apa yang membuat anda terpesona dan dapat melubangi perasaan ketika sepasang mata melihat serumpun bunga - bunga morning glory yang telah layu dan meninggalkan bau busuk ? Namun pada sisi lain, masih banyak muncul kuncup baru, bunga - bunga berwarna ungu dan selalu berhasil menarik perhatian dari para penghuni hutan, bahkan beberapa diantara mereka malah memakainya sebagai asesoris, berupa mahkota bunga yang melingkar lembut pada kepala mereka, sangat cantik sebagai hiasan gaun - gaun mini dari kelopak bunga mawar, merambati sekeliling pundak, dada dan punggung dari kelompok peri hutan dan peri kecil, juga mengikat manis pada pergelangan tangan dan kaki - kaki mungil mereka.
Terlihat seorang peri kecil bernama Pilipea sedang berjalan di tengah semak bunga morning glory yang berwarna ungu, kepalanya menunduk dan dia sedang membawa sebuah keranjang dari bambu sebagai tempat menyimpan bunga - bunga hutan dan buah - buah liar untuk dia bawa ke rumah, bunda akan memasak selai termanis hari ini khusus untuknya. Ketika melihat kondisi taman bunga liarnya rusak oleh sesuatu dan membuat sebagian bunga - bunga tersebut layu, berwarna kecoklatan dan mengeluarkan bau busuk, ia tercekat dan sempat melubangi hati sang peri tepat di tengah - tengah. Beberapa helai mahkota bunga jatuh dan mengotori rambut sang peri yang sangat panjang dan indah bergelombang, ia bermaksud membersihkannya, tapi tiba - tiba Pilipea melihat sesuatu yang mengeluarkan cahaya terang seperti sebuah lampion Cina dari dalam semak tanaman bunga morning glory, hatinya berteriak girang dan kaget ! Ia berjalan dengan cepat ke arah semak tersebut dan menemukan sebuah bintang kejora jatuh dari langit kemarin malam. Begitu terang hingga kedua matanya nyaris buta jika memandanginya terlalu lama. Pilipea hanya bisa melihat sekilas saja dengan kedua matanya memicing, rupanya itu adalah sebuah bintang keberuntungan yang berguna buat penyelamat penunjuk jalan seperti para gembala sapi dan domba yang kerap pulang larut malam atau ketika ada seseorang tersesat dan jatuh di tengah hutan sihir yang selalu diselimuti oleh kabut tebal.
Pilipea adalah peri kecil yang senang melakukan ritual doa setiap pagi dan malam hari kepada Allah penguasa hutan dengan kushyuk di altar gereja komunitas kecil mereka di tengah hutan. Ia kurang begitu percaya pada sang mitos. Ia mengambil bintang itu dan meletakkannya di dalam keranjang, kemudian melangkah menuju ke semak buah - buahan hutan, musim semi adalah waktu yang paling tepat untuk mencari aneka ragam buah -  buahan hutan yang berasa manis, mengandung banyak air, dan beraroma harum serta kaya akan nilai gizi tinggi yaitu vitamin C, ada buah tomat hutan, ada quandong biru, dan buah lemon berri. Hari ini ia bersyukur karena menemukan beberapa batang pohon buah hutan yang sedang panen, buah - buahan tersebut menggelantung sangat cantik pada dahan dan ranting pohon, setidaknya bunda bisa memasak   sajian terlezat dari buah -       buahan hutan yang telah berhasil ia kumpulkan, ada selai dan salad serta kue - kue basah.
Hari beranjak siang, ketika Pilipea sudah berjalan sangat jauh memasuki kawasan hutan sihir, dimana - mana tampak warna hijau dari pohon perdu, pinus hingga cemara hutan, tergantung dengan mempesona beberapa tanaman anggrek hutan liar dan serumpun bunga bleding heart, tanpa disadari ia berada pada ujung jembatan kayu, membentang kokoh di atas sungai Swan, Perth. Sungai ini cukup populer karena berair sangat jernih, segar dan dingin, serta sebagian areanya kerap tertutup hujan salju lalu membeku dan membentuk ladang es yang sangat licin, namun anda harus berhati - hati karena dibagian tengah sungai kerap didatangi oleh arus sungai yang sangat deras. Menurut cerita bunda, tak ada penghuni hutan yang berani bertahan dari derasnya arus sungai dan dinginnya air. Ia tak gentar, niatnya hanya satu, ia harus menyeberang sungai lalu mandi pada sisi berlawanan dari sungai besar ini. Satu, dua, tiga dan empat ! Kedua kaki mungilnya melangkah pelan -  pelan tapi tetap saja meninggalkan bunyi kayu yang berderit - derit, serasa menusuk tajam kedua gendang telinganya dan seperti menyayat - nyayat hati siapapun yang kebetulan berada di sekitar jembatan tua ini. Tak ada rintangan sekecil apa pun yang bisa menciutkan nyalinya, angin bertiup sangat lembut disertai kicau burung camar membelah angkasa biru, dan goyangan jembatan tua sejak pertama ia injak tadi tidak juga membuat gentar hatinya untuk segera tiba di seberang, lalu membuka gaun mininya dan nyebur ke pinggir sungai.
Lima menit lewat, Pilipea akhirnya tiba di tengah - tengah sungai Swan. Ia melirik ke bawah, tiba -tiba kegentaran hatinya muncul, ia ingin segera melarikan diri ke tepi jembatan untuk mengurungk an aksi nekatnya tersebut, tangan kirinya erat memegang keranjang bambu, sedangkan tangan kanannya memegang tambang pinggir jembatan kayu sangat kencang untuk mendapatkan posisi tubuh yang seimbang karena angin sungai mulai bertiup kurang sopan, membuat jembatan bergoyang liar ke kiri dan ke kanan. Perlahan - lahan namun pasti, kedua matanya berkunang - kunang karena rasa was - was terlalu besar, tubuhnya bergetar sangat hebat  dan  terpaksa ia  melemparkan keranjangnya ke  tengah  sungai, byuuuuuuurr !!! Keranjang dan isinya berhamburan ke udara, lalu menghilang ke bawah dan tertelan oleh arus deras sungai. Waktuku tidak banyak, aku hanya mempunyai waktu tujuh detik sebelum bencana ini akan mengakhiri semuanya, pikirnya dalam kekalutan. Pilipea terpeleset, melompat tanpa ragu ke dalam sungai.

Kampung negeri dongeng.
Enggan untuk membuka kedua matanya, ia tetap memejamkannya sambil berpikir. Ah, sayang sekali kalau hari ini aku lalui hanya dengan berbaring saja di atas kasur yang empuk ini ? Sementara aku bisa melihat pemandangan kebun bunga mawar atau ladang buah apel para petani di desa pinggir hutan sihir, aku bisa membawa beberapa butir buah apel ranum untuk dimasak bunda menjadi kue kesayangan kami, cake pie buah apel mini, dunia terasa indah sebelum aku tenggelam hingga ke dasar sungai ! Lalu Pilipea memaksa membuka matanya, sekujur tubuhnya masih lemas dan pikirannya melayang - layang di udara. Bebas tanpa beban persis seperti yang ia inginkan ketika pingsan beberapa jam tadi, namun sayang sekali, kekuatan alam dari bumi tak pernah menjadi seorang kawan terbaik baginya, justru semakin lama tubuhnya seperti tertarik ke bawah. Membenamkan kekuatan untuk pulih dan tiba - tiba seluruh ingatannya berlari dan berlintasan dengan amat cepat.
Sangat jelas, ia melihat dirinya memakai gaun panjang menyapu lantai bernama sheer fishnet slip dress transparan berwarna cokelat emas, kerlap - kerlip dihiasi oleh kristal swarovski, serasa seperti seorang bintang Hollywood paling sexy dan sangat cantik jelita, Rihanna, aku mengekspos bagian dada dan bokong dengan tidak mengenakan selembar bra atau hanya memakai g string warna senada warna kulit sebagai underwear. Meskipun gaun ini menimbulkan sedikit kehebohan diantara peserta pesta, tapi gaun semi telanjang ini berhasil memenangkan perhatian dan penghargaan dari berbagai pihak, karena tujuan dibuat adalah untuk menonjolkan kecantikan pada bagian tubuh wanita yang merupakan rangkaian keseluruhan dari makna sejati sebuah kecantikan bagi para peri kecil dan sejenisnya.
Aku berlari di tengah ladang bunga liar dari jenis kurulu (bunga aster abadi), mempercantik padang rumput sabana dan daerah kering di sepanjang wilayah kota Perth dan sekitarnya menjadi sebuah taman bunga paling indah di musim semi. Musim ini mulai bermunculan sekitar bulan Juni sampai September, dengan mudah ditemukan sekitar 12.000 spesies bunga liar sedang bermekaran di Australia Barat. Kemudian pada bulan Agustus hingga Oktober, 100 varietas bunga liar bermekaran di pulau Kangaroo, Australia Selatan, sementara di pegunungan Alpen Australia, padang rumput liarnya dihiasi oleh bunga billy button kuning, stylidium pink, serta snow daisy berwarna perak dan putih disela - sela tanah yang baru terbebas dari kebekuan salju mencair.
Kedua mataku berair, ya !!! Aku telah berlari sambil menangis menuju ke sebuah hutan yang sangat sunyi dan damai bernama hutan bunga matahari, aku tiba di jejeran rumah pohon tuart raksasa yang mampu hidup hingga 500 tahun ke depan, sangat rapi menghiasi jalan - jalan tikus menuju ke pinggir sungai Swan dimana sedang digelar sebuah pesta musim semi menyambut datangnya panen buah apel, aku bertemu dengan si kurcaci Perut Buncit dari negeri Neverland, si kurcaci Penabuh Genderang yang sedang ikut lomba memancing ikan - ikan salmon di sungai bersama si kurcaci Kodok Teratai, atau menoleh ke meja hidangan pesta, Beruang Madu sedang lahap menikmati selembar white bread yang dioles selai buah blueberry, hmmmmmm, beberapa peri - peri bodoh sedang menggelar tikar di bawah sebatang pohon pinus jenis langka, huon, mereka asyik mencicipi sajian pesta dari sorga berupa kue - kue keju, mereka tertawa - tawa sambil melompat - lompat dengan riang hati dan menari di atas daun - daun bunga trampolin dan teratai sungai, diiringi oleh petikan gitar dari peri Topi Lebar dan peri Tukang Sihir, seekor burung hantu dengan ramah menghampirinya dan memakaikan sebuah topi rajut berwarna hijau dengan motif bordir aneka burung - burung langka di hutan Australia, dia melihat dirinya terkulai lemas dan digendong oleh si kurcaci Kentang sewaktu terjatuh dari atas jembatan kayu tua yang sudah reyot, dia didudukkan di atas sebuah kursi roda kemudian pelan - pelan didorong menuju ke sebuah tenda si Penyihir Baik Hati untuk diberi obat. Selanjutnya, dia menemukan dirinya sudah sembuh dan sedang duduk - duduk di padang ilalang, menikmati lezatnya segelas susu segar dari sapi hutan, dan sepotong cake paling gurih di dunia, fachertorte - gerstner bakery, Wina.
Aku dan mereka sedang menunggu senja lewat dan munculnya selembar pelangi menghiasi garis cakrawala di atas langit biru.
Pilipea mampu melihat seluruh rentetan peristiwa dari awal dia terpeleset dan terjun ke dasar sungai Swan berarus sangat deras, lalu penghuni kampung negeri dongeng menolongnya hingga bisa membuatnya tersenyum kembali dan berucap syukur pernah mendahului kehendak Allah namun masih bisa bernafas dan hidup. Ah, ternyata hidupku sangat bahagia di sini. Peri kecil Pilipea bisa merasakan jantungnya mulai bernyanyi, merasakan dinginnya cuaca di musim salju, dan mendengarkan gemericik aliran air dari sungai Swan yang membelah keheningan malam di kampung ini, dimana esok atau lusa dia harus kembali ke rumah keluarganya di hutan sihir, mengabarkan kepada bunda tercinta bahwa dia baik - baik saja.
Kami mengakhiri hari ini dengan melantunkan sebuah lagu pujian terhadap keindahan alam dan keajaiban yang tercipta dan selalu ada di dalamnya :
Twinkle - twinkle little star
How I wonder what you are ?
Up above the world out side
Like a diamond on the sky
Twinkle - twinkle little star
How I wonder what you are ..........................


0 komentar

Posting Komentar